Istilah intelijen bisnis (bahasa Inggris: enterprise intelligence, BI) merujuk pada teknologi, aplikasi, serta praktik pengumpulan, integrasi, analisis, serta presentasi informasi bisnis atau kadang merujuk pula pada informasinya itu sendiri. Secara umum Business Intelligence (BI) merupakan sebuah proses untuk melakukan ekstraksi information-information operasional perusahaan dan mengumpulkannya dalam sebuah knowledge warehouse yang selanjutnya diproses menggunakan berbagai analisis statistik dalam proses information mining, sehingga didapat berbagai kecenderungan atau sample dari knowledge (Choirul, 2006).
Dalam hal ini terdapat kemampuan BI yang paling utama yaitu dapat memberikan kemudahan akses untuk informasi terbaru dari bisnis yang berjalan serta peluang yang diproyeksikan, selain itu Bi dapat memenuhi kapabilitas untuk melakukan analisis dan memenuhi permintaan pengguna.
Business Intelligence seperti yang kita ketahui pada saat ini bisa dikatakan sebagai hasil evolusi dari Resolution Help System (DSS) yang dimulai sekitar tahun 1960 dan berkembang sampai tahun 1980an. Jadi hubungan antara data mining dan enterprise intellegence berada pada data yang akan diproses.
Non-Risky Karakteristik keempat dari data warehouse adalah non-unstable,maksudnya information pada data warehouse tidak di-replace secara real time tetapi di refresh dari sistem operasional secara reguler. Konsekuensinya, isi information bisa berbeda pada tiap titik area fisik, dan pada tiap periode waktu siklus pengembangan.
Knowledge warehouse merupakan pendekatan untuk menyimpan information dimana sumber-sumber knowledge yang heterogen(yang biasanya tersebar pada beberapa database OLTP) dimigrasikan untuk penyimpanan knowledge yang homogen dan terpisah. Dan isi server satu dengan yang lain akan sama sebagai backup seandainya salah satu server mengalami masalah.
The workforce was new, three of the source purposes production support crew members joined our workforce, however they, similar to me, were new to the tools (Pentaho Data Integration-PDI and Microstrategy) that we had to make use of for development.
Backside line: Just as collaborative instruments do not make organizations collaborative, knowledge storytelling tools do not make customers good storytellers. Dari SPK, gudang information, Sistem Informasi Eksekutif, OLAP dan inteligensi bisnis muncul menjadi fokus pada akhir eighty-an.